SEJARAH DESA DLIMAS
Proses terbentuknya Desa Dlimas, dapat digali dari beberapa sumber diantaranya dari pengakuan para sesepuh dan juga peninggalan-peninggalan nyata yang ada. Namun dari beberapa sumber informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada awalnya daerah ini merupakan tempat yang banyak pohon Delima, dan sering digunakan oleh para saudagar ataupun bangsa china untuk bersembunyi. Hal tersebut terjadi pada saat sebelum penjajahan Belanda sampai menjelang kemerdekaan Republik Indonesia, Adapun barang berharga yang banyak terdapat di daerah tersebut adalah Emas yang kemudian digunakan oleh mereka untuk kelangsungan hidupnya.
Daerah yang banyak emasnya tersebut adalah di sekitar pemakaman disebelah selatan SDN Dlimas yang terletak di RT 001 RW 001 Dusun Dlimas, yang menurut pengakuan orang pintar hingga saat ini emas tersebut masih ada, sedangkan tempat untuk mengikat emasnya adalah di sebelah barat dusun Dlimas yang kemudian dinamakan Puntingan yang dalam Bahasa jawa berarti tempat untuk “nguntingi” / mengikat emas-emas tersebut.
Karena banyaknya pohon Delima dan Emas yang tumbuh dan tersimpan di daerah ini, maka selanjutnya daerah ini dinamakan “Dlimas” yang merupakan kependekan dari nama dua unsur benda langka pada saat itu, yaitu “Delima dan Emas”.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat adalah :
Kepala Desa I : R. Cokrodiningrat (tidak diketahui masa jabatannya)
Kepala Desa II : R. Kartodimejo sekitar tahun 1925 s/d tahun 1945
Kepala Desa III : Zarkasi sekitar tahun 1945 s/d tahun 1970
Kepala Desa IV : Toyib sekitar tahun 1971 s/d tahun 1972
Kepala Desa V : Ismail sekitar tahun 1973 s/d tahun 1990
Kepala Desa VI : Sutris tahun 1991 s/d tahun 1998
Kepala Desa VII : Slamet Mufid tahun 1999 s/d 2013
Kepala Desa VIII : Saebani tahun 2014 s/d sekarang